iqbal farabi bermula dari-hobi hingga menjadi entrepreneur tangguh
JAKARTA – Tidak ada yang lebih nyaman dibandingkan bekerja sesuai passion pribadi. Itulah yang dirasakan Iqbal Farabi, entrepreneur sukses dan Presiden Direktur PT Benang Komunika Infotama (BCOMM), serta Komisaris Utama PT Inti Utama Gemilang.
Berbisnis memang menjadi hobi sejak dia kecil, bahkan saat masih duduk di bangku SD dia sudah memulai bisnis kecil-kecilan. “Saya dulu punya jasa kerjain PR dengan Rp 25-50 per orang, ya cukup buat jajan tahun segitu,” ucap pria kelahiran 2 Februari 1978 itu.
Bukan hanya menawarkan jasa pembuatan PR, selama bersekolah dia juga berjualan burger, baju, sepatu dan lainnya. Sebenarnya Iqbal tidak perlu sampai bersekolah sambil mencari uang, karena Iqbal berasal dari keluarga PNS yang memiliki biaya cukup untuk sekolahnya.
”Saya terinspirasi sosok ayah yang tidak memanjakan ketiga anaknya dengan berbagai kesenangan, melainkan siap bekerja banting tulang untuk menyekolahkan mereka,” ucap putra dari Ben Syaiful Achyar itu.
Pria yang pernah mengikuti kegiatan Abang None Jakarta tahun 1999 itu kemudian menempuh pendidikan kuliah dan magisternya di Universitas Pelita Harapan (UPH) dan mengambil jurusan Ilmu Hukum.
Menyadari mahalnya biaya kuliah, Iqbal pun mencoba meringankan pengeluaran orangtuanya dengan bekerja paruh waktu (part time).
“Saya menjadi sales promotion, sebelum akhirnya bekerja sebagai karyawan call center di Indosat,” jelasnya.
Menjadi seorang call center ternyata membuka jalan untuknya lebih mengenal dengan industry mobile dan ICT. Meskipun tidak ada hubungannya dengan disiplin ilmu hukum yang selama ini dia tekuni, Iqbal lebih memilih mengikuti passionnya untuk berbisnis.
”Tetapi ilmu hukum berguna juga sih, apalagi saat hendak mengambil keputusan, melakukan aksi dan bahkan melobi klien,” paparnya.
Dalam menekuni bisnis Iqbal menganut paham palugada alias “apa lu mau, gua ada”. Maksudnya, pria 35 tahun ini memiliki banyak sekali bisnis dimulai dari content provider sampai kerudung.
Dia tidak pernah membatasi dirinya dan menjalankan apa saja bisnis yang bisa ia kerjakan.
”Jangan pernah menyepelekan pekerjaan apapun, kita harus bersungguh-sungguh terhadap pekerjaan yang kita jalankan,” pesannya.
Angin segar mulai didapat Iqbal saat menjalankan bisnis sebagai penyedia layanan polling SMS untuk acara TV realitas di Trans TV, dan Penghuni Terakhir di ANTV. Dalam sehari, ia mendapat keuntungan hingga sebesar Rp 200 juta.
Pada 2003, Iqbal memutuskan membangun perusahaan sendiri.
Empat tahun membangun perusahaan, pada 2007 Iqbal memutuskan melebarkan sayap usahanya tak hanya di bidang informasi teknologi, tetapi juga media internet, network service, asset management, hingga mining trading dengan menjual batu bara ke Korea. Iqbal juga secara pribadi melakukan investasi di bidang kelapa sawit pada 2008.
Dalam berbisnis dirinya juga mendasari keputusannya pada learning by doing. Ia berani mengambil sebuah keputusan, karena sudah diperkuat dengan mempelajari keputusan tersebut. Meskipun dia diterpa kesulitan tetapi dia tetap tangguh karena memiliki prinsip tersebut.
“Keberanian menjadi filosofi saya. Selain itu kita harus selalu ingat sejarah, dan siapa yang membina kita,” ujarnya menutup pembicaraan.
Termasuk sosok orang tua yang tiada henti memberikan support serta keluarganya yang memacunya untuk terus berinovasi.
Selain itu, ada sosok para sahabatnya, khususnya Sandiaga Uno yang diakui banyak membantu dalam mentoring.
“Beliau (Sandiaga Uno) menjadi contoh dan teladan kita semua para pengusaha muda. Alhamdulillah semenjak mengenal beliau di tahun 2005 bisnis saya terus meningkat,” ucapnya.
Maka dari itu saat Sandiaga menyampaikan akan membuka lapangan pekerjaan dan memberdayakan 200 ribu wirausahan baru, Iqbal sangat optimistis. Menurutnya, program itu sangat mungkin untuk dapat diwujudkan.
”Kita beruntung memiliki Cawagub yang expert di bidang pemberdayaan kewirausahaan,” tutup Iqbal. (*)
sumber : http://www.akarnews.com/6676-iqbal-farabi-bermula-dari-hobi-hingga-menjadi-entrepreneur-tangguh
Hosting
[…]Wonderful story, reckoned we could combine a few unrelated data, nonetheless seriously worth taking a look, whoa did a single find out about Mid East has got additional problerms too […]
University College Cork
[…]check beneath, are some entirely unrelated internet sites to ours, even so, they may be most trustworthy sources that we use[…]
Encouraging researchers
[…]Here are some of the websites we advise for our visitors[…]